Kunjungan Syekh Mar'i Ke PMM

Semarang (13/10) PMM (Pesantren Madinah Munawwarah) kedatangan tamu mulia, Syekh Mar'i Hasan Ar-Rosyid, ulama asal Syam atau yang sekarang dikenal Suriah. Tahun ini adalah kesekian kalinya beliau mengunjungi pesantren ini. Tahun sebelumnya beliau juga hadir di PMM bersama guru beliau, Syekh Abdul Hadi al-Khorsah, guru besar dan pakar tasawuf serta aqidah ahlussunnah wal jamaah.

Jika pada tahun sebelumnya Syekh Mar'i bersama Syekh Abdul Hadi mengadakan kajian umum, tidak halnya dengan tahun ini. Adapun tahun ini hanya dikhususknan untuk kalangan pesantren. Di tengah keadaan yang masih pandemi beliau masih menyempatkan mengunjungi PMM khususnya bersilaturrahmi kepada khodimul ma'had, KH. Yahya Al Mutamakkin, sebelum ke PMM beliau juga sempat bersilaturrahmi ke pondok yang lain, seperti Ponpes Dalwa dan Al Bahjah.

Kedatangan Syekh Mar'i bersama rombongan sekitar jam empat sore dilanjut dengan dilaksanakannya rouhah  bersama seluruh santri PMM. Pada kesempatan rouhah sore itu, dibacakan kitab Miftahul Jannah, kitab karangan dari Al Habib Ahmad Masyhur bin Toha Al Haddad. Kitab tersebut tidak lain adalah kitab akidah yang berisi tentang 40 bab penjelasan makna kalimat La ilaha illallah. Selain itu, beliau juga memberikan beberapa ijazah secara umum kepada santri.

KH. Yahya Al Mutamakkin menyampaikan beberapa untaian mengenai Syekh Mar'i, antara lain: baliau adalah ulama besar; mutiara Syam yang berada di Indonesia; sosok yang alim dan tawadhu, makam yang cukup susah diraih bagi seorang yang sudah alim namun juga memiliki sifat tawadhu; dan beliau juga seorang guru yang sabar dalam mengemong santri. Dengan segala kemuliaan yang melekat dalam diri Syekh Mar’i, telah banyak muridnya yang tersebar di Indonesia. Mereka ada yang menjadi pengasuh pesantren, menjadi dosen di STAI Imam Syafii, dan mengajar di beberapa pesantren di Indonesia.

Setelah rauhah sore, tari marawis oleh santri putra mengisi kegiatan di malam hari. Bahkan Abah Yahya bersama Syekh Mar'i juga menyempatkan untuk ikut. Layaknya sahabat yang sudah lama tidak jumpa, momen tersebut memperlihatkan keakraban antara keduanya.  Mereka berdua saling menunjukkan sikap tawadhu. Sikap dan adab yang sudah seharusnya dicontoh oleh para santri. Bagi santri, kedatangan ulama ulama besar merupakan keberuntungan yang besar serta mengambil banyak hikmah dan ilmu dari kunjungan tersebut. Tidak lama setelah acara, selesai Syekh Mar'i bersama rombongan langsung pamit meninggalkan PMM.

REDAKSI