Sejarah Singkat
Awal mula berdirinya Pondok Pesantren Madinah Munawwarah adalah gagasan dari Guru Mulia Al-Arif billah Mbah K.H. Abdul Wahid Al-Mutamakkin, Abah dari KH. Yahya Al Mutamakkin yaitu, setelah kepulangan Abah KH. Yahya Al Mutamakkin dari menuntut ilmu di Kota Madinah. Di dukung oleh K. H. Mustofa Azhari beserta keluarga besar Habib Toha Putra Al-Munawwar khususnya Habib Hasan Toha Putra Al- Munawwar, memotivasi dan memfasilitasi Pondok Pesantren ini untuk pertama kali sehingga berdirilah Pondok Pesantren Madinah Munawwarah yang berlokasi di Jl. Durian Raya No. 73, Srondol Wetan, Pedalangan, Banyumanik pada tahun 2000 M.
Dahulu hanya ada dua santri yang tinggal di pesantren. Kemudian semakin bertambah dari tahun ke tahun. Seiring berjalannya waktu, PMM mendapatkan respon positif dari masyarakat sekitar dan telah memiliki peran penting ditengah-tengahnya. Dengan lokasi yang strategis, yaitu berada di lingkungan kampus-kampus favorit Indonesia seperti UNDIP, POLINES, dan POLTEKKES, PMM menjadi Pondok Pesantren yang banyak diminati mahasiswa. Untuk mewadahi minat mahasiswa ini, PMM terus memperbaiki dan mengembangkan fasilitas- fasilitas yang ada di dalamnya secara berkesinambungan.
Lokasi awal berdirinya Pesantren Madinah Munawwarah adalah di Jl. Durian Raya No. 73, Srondol Wetan, Pedalangan, Banyumanik. Awal berdiri PMM diperuntukkan untuk santri baik putra maupun putri, namun santri putri hanya berjalan sebentar dan vacum cukup lama hingga tahun 2016. Bersamaan di tahun 2016 sebagai tahun peletakan batu pertama Masjid Pesantren Madinah Munawarah yang berlokasi di Jl. Durian Raya No. 27B Pedalangan, Banyumanik. Dan tepat di sebelah masjid dibangun asrama santri lima lantai Pesantren Madinah Munaawarah, di tahun 2018.
Di tahun 2016 asrama santri putri berada di Jl. Tlogosari, Banjarsari, Tembalang. Sampai pada tahun 2017 santri putri menempati asrama putra di Jl. Durian Raya No. 73, Srondol Wetan, Banyumanik. Sementara itu putra pindah di Masjid dengan menempati bangunan semi permanen. Pada tanggal 20 November 2018 peletakkan batu pertama asrama lima lantai dan pembanguan tahap pertamanya selesai pada 21 April 2019, selesai pembangunan tahap pertama diadakan tasyakuran yang saat itu dihadiri oleh Sayyid Umar bin Zein bin Sumaith dari Madinah, yang bukan lain adalah putra dari Guru Mulia Al Alamah Al Arif billah Habib Zein bin Sumaith. yang hadir dan turut mendoakan untuk kelancaran dan keselamatan pembangunan. Dan pada bulan April tahun 2020 bertepatan pada bulan Sya’ban 1441 H. Santri baik putra maupun putri sudah dapat menempati asrama baru lima lantai yang berlokasi di Jl. Durian Raya No. 27B Pedalangan, Banyumanik, tidak jauh hanya sekitar 500 meter dari asrama lama.
Sejak awal PMM telah banyak dikunjungi oleh ulama-ulama terkemuka dunia, diantaranya Habib Zein bin Ibrahim bin Smith dan Habib Salim As-Syatiri, dan masih banyak lagi ulama ulama yang pernah berkunjung di PMM yaiatu putra dari Habib Zein, Sayyid Umar bin Zein bin Sumaith, Syekh Muhammad bin Abdurrahman Al Wushoby (Guru Besar Universitas Darul Ulum As Syariyyah Hudaimah Yaman), Syekh Abdul Hadi Al Khorsah (Guru Besar dan pakar tasawuf serta Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah), Syekh Mar’I Rosyid (Dosen STAI Imam Syafi’I Cianjur), selain itu PMM juga pernah kedatangan Buya Yahya Al Bahjah dan Ustadz Yusuf Mansur. Dengan berkahnya ulama- ulama yang datang ke Pesantren isnyaallah PMM menjadi pesantren yang penuh dengan keberkahan
Bukan hanya sebagai pesantren Mahasiswa, pada tahun 2017 digagas pula Markas Tahfidz Nasional. Markas Tahfidz Nasional (MTN) adalah wadah bagi para santri yang ingin fokus menghafal Al-Qur’an dalam jangka waktu satu tahun. Dan untuk program MTN yang utama, santri bebas dari biaya apapun, namun melalui tahap selesksi. Sementara untuk MTN program klasik setiap calon santri boleh masuk tanpa adanya tes (info lengkap ada di program pesantren).
Sejak mulai berdiri hingga sekarang, PMM tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Mulai dari doa, tenaga hingga para donatur yang tidak pernah berhenti mensedekahkan hartanya untuk kelangsungan pembangunan. Ada pula program sedekah setiap hari Tabung Peduli Masyarakat (TPM) yang mengajak para masyarakat khususnya Banyumanik dan Tembalang untung sehari bersedekah yang mana dari sedekah tersebut dikelola untuk pengembangan pesantren.
Pesantren Madinah Munawwarah bermanhaj ahlussunnah waljamaah dan habaib. Sebagai pesantren Darul Fiqhi wa Da’wah, Pembelajarannya tidak hanya seputar fiqih, namun juga akhlaq, tasawuf, tafsir, dan masih banyak yang lainnya. PMM sebagai pesantren mahasiswa, diharapkan dapat menjadi agent of change, mahasiswa sekaligus santri yang tidak hanya menguasai bidang akademis, ilmu sains, dan teknologi namun juga menguasi dalam bidang ilmu agama. Memiliki kontribusi pada agama bangsa dan negara.
Komentar
Saya ingin mendaftarkan anak saya usia 10 tahun, tapi termasuk ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) hiperaktif. Harapannya bisa membaca Al Quran dan hapal. Apakah bisa?
Saya mau ikut bergabung menjadi santri
Alhamdulillah, silahkan bisa langsung mengisi di link ini : https://pmm.or.id/formulir-penerimaan-peserta-didik-baru
Komentari Tulisan Ini
Halaman Lainnya
Tentang Kami
Kanal Santri adalah wadah setiap ide dari para santri Pesantren Madinah Munawwarah. Adapun tujuan kami adalah untuk mengoptimalisasi dakwah di dunia digital. Untuk itu, setiap karya yan
Kirim Artikel
Kirimkan naskah anda beserta gambar ilustrasi atau foto kegiatan untuk memperjelas karya ke Redaksi Kanal Santri -> Whatsapp (KLIK) Tuliskan nama (atau nama pena) anda serta
Cara Klaim Insentif
Redaksi Kanal Santri akan memberikan insentif kepada santri yang terlah berkontribusi mengirimkan tulisan baik sastra maupun non-sastra. Adapaun syarat dan ketentuannya sebagai berikut:
Tips Menulis
KARYA TULIS (NON-SASTRA) Semua santri Pesantren Madinah Munawwarah berhak untuk mengirimkan artikelnya dengan memperhatikan beberapa kaidah penulisan. Adapun kaidah penulisannya sebagai
Bisa kah saya mendaftarkan untuk anak saya yg autis