• PESANTREN MADINAH MUNAWWARAH
  • Darul Fiqhi wa Da'wah

BAGAIMANA AGAR SHOLAT KITA KHUSYUK?

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Sering dijelaskan bahwa ketika ingin khusyuk di dalam sholat itu dengan cara membayangkan melihat Allah atau Allah melihat kita, tapi praktiknya tidak mudah. Lalu, bagaimana cara menikmati sholat?

 

Jawaban :

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh

Abah KH. Yahya Al-Mutamakkin menerangkan bahwa dalam surat Al-Baqarah ayat 45 dijelaskan "sesungguhnya sholat itu adalah sesuatu yang berat, kecuali bagi orang yang sudah merasakan khusyuk kepada Allah."

Khusyuk di dalam sholat hukumnya tidak wajib. Sebab jumhur ulama ahli fikih mengatakan khusyuk dalam sholat adalah kesunahan. Sebab, khusyuk dalam sholat adalah hal yang sulit, dan apabila diwajibkan maka akan memberatkan.

Jika syarat- syaratnya sudah terpenuhi maka sudah sah sholatnya. Artinya, di dunia tidak dituntut  oleh hukum syariat karena telah melaksanakan kewajiban sholat.

Sebagian ulama tasawuf mengatakan bahwa ruhnya sholat adalah khusyuk, jika sholat tidak khusyuk maka kurang manfaat sholatnya. Bahkan Allah memuji orang yang khusyuk di dalam sholatnya dengan firmanNya:

 “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusyuk dalam sholatnya”.

(QS. Al-mukminun : 1-2)

Orang yang belum khusyuk dalam sholat dapat dikatakan imannya belum sejati. Sholat tanpa khusyuk ibarat makan tanpa merasakan kelezatannya. Terdapat empat tips agar seseorang dapat merasakan khusyuk dalam sholatnya, yakni:

Pertama, hendaknya seseorang memperbanyak ilmu tentang keagungan sholat, yakni tentang betapa besar bobotnya sholat, betapa besar manfaat sholat bagi seseorang. Hal ini menjadikan dia mengetahui bahwa sholat adalah hal yang penting, pokok, dan dapat menjadi solusi dari permasalahan kehidupan. Dengan itu orang akan termotivasi untuk malaksanakan sholat dengan baik, khusyuk, dan berkualitas

Kedua, hendaknya mengikuti persiapan sebelum sholat. Inilah sebabnya sebelum sholat terdapat jeda sebagai pemanasan, seperti: adanya azan, sholat sunnah qobliyah, doa di antara azan dan iqomah, iktikaf di masjid menunggu imam datang, dan zikir. Sehingga ketika imam datang maka makmum sudah siap.

Adab-adab ini menjadikan seseorang akan siap jiwanya untuk khusuk dan tidak blank ketika sholat, meskipun khusyuknya di dalam sholat hanya sekian persen. Jika seseorang sholat langsung tanpa ada persiapan maka akan sulit dapat khusyuk di dalam sholat. Ibarat makan dengan tergesa-gesa, tidak akan merasakan kenikmatanya.

Ketiga, hendaknya berlindung dari setan. Orang yang melakukan sholat akan diganggu oleh setan yang bernama khinzib, karena setan ini memang tugasnya mengganggu orang sholat.

Dalam hadis dari Utsman bin Affan RA., beliau mendatangi Nabi Muhammad SAW. dan mengeluhkan bahwa telah diganggu setan ketika sholat. Kemudian Rosulullah SAW. bersabda “mintalah perlindungan dari Allah (dengan mengucap taawudz) dan meludahlah ke arah kiri tiga kali”.

Adapun meludah disini cukup dengan meniupkan udara (yanfus), atau dengan membaca doa perlindungan dari setan sebelum sholat, yakni:

Robbi a'udzubika min hamazatis syayathin wa a'udzubika robbi an yahdurun

(Artinya: Yaa Rabb, aku berlindung kepada Mu dari bisikan syaitan, dan aku berlindung (pula) kepada Mu, yaa Rabb, dari kedatangan mereka kepadaku)

Keempat, beradab (mejaga sopan santun dalam sholat). Termasuk larangan saat sholat adalah dengan menghadap ke atas, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim. Untuk itu lihatlah ke tempat sujud saat sholat karena ini sunah.

Adapaun adab-adab lain ketika sholat, seperti: jangan menahan pipis dan BAB, jangan sholat di depan makanan apalagi dalam keadaan lapar,dan jangan sholat dalam kondisi yg bising (carilah tempat yang hening).

Selain itu juga ikhtiar secara batiniah, seperti: menjaga dari perkataan yang tidak ada manfaatnya, dan menghidari makanan yang sembarangan karena akan berpengaruh pada kekhusyukan sholat.

Wallahualam

 

FAJWATIN, Santri Putri PMM